Thursday, January 17, 2008

kedelai oh kedelai ( bukan keledai )

Seperti biasa, hampir setiap hari saya pasti mengkonsumsi produk kedelai terutama tempe dan tahu. Ya kalo ngga tempe....ya..tahu atau sebaliknya. Selasa kemarin saya mau makan siang di warung makan dekat kantor. Soalnya sudah tahu kalo makanan di warung itu lagi sedang-sedangnya matang. Apalagi gorengan tahu dan tempenya itu lho...hmmm...lecker neee...Tapi begitu tiba di warung ?
Alamaaaak...gorengan tempe dan tahu tidak ada tetapi diganti dengan peyek udang yang bentuknya selebar piring makan, dan bakwan jagung. Hmm...saya tidak suka bakwan jagung.
Kata si mbak penjual di warung itu, tempe dan tahu tidak ada di pasar. Yaa....hilang deh selera makan saya. Tempe dan tahu sampai tidak ada di pasaran ? Keterlaluan..Katanya kedelai sebagai bahan bakunya harganya naik berlipat-lipat dari harga semula. Perajin tempe dan tahu otomatis pada teriak karena tidak diimbangi dengan harga jual tempe dan tahu. Kalaupun dicari jalan lain semisal apakah bentuknya diperkecil, tetap saja tidak bisa balik modal.
Kasihan mereka padahal sebagai perajin ikut imbasnya jadi tidak berproduksi lagi sambil menunggu aksi dari pemerintah atas kenaikan kedelai ini.
Cepat-cepat deh harga kedelainya diturunin jadi saya bisa makan tempe dan tahu lagi.


No comments: