Thursday, February 14, 2008

Valentine Days bukan budaya Indonesia

Katanya tanggal 14 Februari itu dirayakan sebagai Hari Kasih Sayang. Sudah lama saya mendengar informasi seperti ini mungkin semenjak saya SMP atau ABG. Dan kelihatannya perayaan tersebut tiap tahun makin meriah seiring perkembangan jaman. Apalagi ditambah media yang lebih banyak seperti Stasiun TV sekarang saja ada lebih dari 9 stasiun. Pasti makin banyak dan bergaung makin kencang Valentine Day tersebut. Kenapa
kita harus merayakannya ? Sepengetahuan saya, itu bukanlah budaya Indonesia. Itu adalah budaya luar yang sengaja dibawa atau diimpor untuk bangsa Indonesia. Jelas-jelas ngga ada sejarahnya bangsa kita merayakan Valentine Day. Padahal masih banyak perayaan yang perlu kita hayati dan lestarikan tapi masih banyak yang bersikap cuek / masa bodoh. Seperti memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Islam 1 Muharram, ( yang ini untuk umat muslim ). Dan untuk umat beragama selain muslim, kan ada juga hari peringatan yang khusus. Kalau dari maknanya adalah merayakan Hari Kasih Sayang, tidak perlu menunggu tanggal 14 Februari kan ? Kasih Sayang itu perlu terus dipupuk setiap waktu, setiap hari. Terutama Kasih sayang kita kepada diri kita sendiri.
Selain itu kalo memperingati valentine day ( ini khusus yang memang sengaja menunggu-nunggu peringatan 14 Februari ini ), setidaknya ada suatu pemberian kepada seseorang yang disayangi sebagai simbol kasih sayang. Seperti bunga, coklat, permen, bantal, boneka, barang-barang berbentuk hati atau love. Pasti ada budget dooong...
Padahal untuk berbagi dengan orang-orang yang tidak seberuntung kita, susaaaahnya ngga ketulungan.
Saya sih tidak bermaksud melarang merayakan valentine day, hanya minta waktu sejenak untuk merenungi, sudahkah kita menyayangi diri kita sendiri. Jika kita menyayangi diri sendiri, berarti kita sudah bisa berbuat lebih baik kepada orang lain. Contohnya apa "menyayangi diri kita sendiri" ?
Banyak, misalnya : Menjauhi diri dari perbuatan maksiat, menjauhi diri dan mengharamkan narkoba, belajar menerima apa adanya diri kita yang telah diberikan oleh Yang Menciptakan Kita. Hal-hal yang demikian, perlu pembelajaran setiap waktu agar kita selalu mendapatkan ketenangan lahir-batin di dalam menjalani hidup ini. OK ? Itu baru sebagian kecil lhooo...yang lainnya kembangkan sendiri ya hehehe...



No comments: